Rabu, 02 Februari 2011

Uni Eropa Terus Dukung MoU Perdamaian RI-GAM

Sekjen Uni Eropa, Javier Solana menegaskan, Uni Eropa tetap mendukung proses perdamaian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dengan memantau pelaksanaan butir-butir naskah kesepahaman (MoU) Perdamaian RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini sedang berjalan.
"Kami akan tetap mendukung proses perdamaian ini, sehingga rakyat Aceh benar-benar merasakan kedamaian yang abadi," katanya usai melakukan pertemuan tingkat tinggi Komisi Pengaturan Keamanan (CoSA) di Aceh Monitoring Mission (AMM) di pendopo Gubernur NAD di Banda Aceh, Sabtu.
Pertemuan tingkat tinggi CoSa tersebut dihadiri petinggi GAM di Swedia, yakni Malik Mahmud dan Dr. Zaini Abdullah, Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Sofyan Djalil, selaku Ketua perunding Indonesia, dan Ketua AMM, Piter Feith.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut mengingatkan kembali pada saat perundingan yang terjadi di Helsinki pada 15 Desember 2005, di mana perwakilan RI dan GAM saling bertemu.
Solana menyatakan, butir-butir MoU Helsinki sudah berjalan dengan baik, meskipun masih ada tugas-tugas lainnya yang belum selesai, yaitu penetapan Rancangan Undang-undang Pemerintahan Aceh (RUUPA) menjadi UU dan pelaksanaan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Aceh, serta proses amnesti para tahanan politik GAM.
Ia juga menyatakan, kehadiran petinggi GAM Swedia di Aceh menunjukkan proses perdamaian akan berjalan dengan baik.
Sementara itu, Sofyan Djalil menyatakan, pada pertemuan tingkat tinggi itu dirinya menyampaikan perkembangan terakhir pembahasan RUUPA di DPR RI.
Menurut dia, dari 1.000 item yang terdapat di RUUPA tersebut 500 diantaranya sudah selesai dibahas dan diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, rancanagn tersebut sudah selesai dibahas.
"Apabila RUU-PA sudah selesai maka proses selanjutnya dadalah pelaksanaan Pilkada bisa dilaksanakan segera. Prinsip pemerintah sekarang, semakin cepat semakin baik
Menyinggung amnesti tahanan GAM, Sofyan menyatakan, pada prinsipnya Pemerintah Indonesia tidak keberatan dengan permintaan pihak GAM berkaitan dengan amnesti.
Sofyan juga menilai, proses perdamaian di Aceh berjalan dengan baik, hal tersebut ditunjukkan dengan kehadiran Solana ke Aceh yang menambah komitmen internasional mendukung pelaksanaan MoU.
Selanjutnya, Malik Mahmud menyatakan, pihak GAM sangat berterima kasih kepada dunia internasional, khususnya Uni Eropa dan ASEAN yang telah mendukung dan memantau pelaksanaan MoU di Aceh dan ini semua sudah berjalan dengan baik.
Menurut Malik, MoU Hensinki sangat penting dan merupakan pondasi bagi masyarakat Aceh untuk menuju perdamaian yang abadi.
Solana dalam kunjungannya sehari di Banda Aceh tersebut juga melakukan pertemuan dengan para NGO yang berasal dari Eropa, yang selama ini menjalankan misi kemanusian dalam rehabilitasi dan rekontruksi Aceh pasca tsunami

0 komentar:

Template x-template.blogspot.com