Buku mengenang mantan deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Tgk Muhammad Hasan Tiro diluncurkan di Banda Aceh, Minggu, dan segera beredar di pasaran.

Manajer Bandar Publishing Lukman Emha mengatakan kehadiran buku "Hasan Tiro: The Unfinished Story of Aceh" adalah dokumen tertulis untuk menumbuhkan spirit, dan tekad masyarakat Aceh.

"Hasan Tiro merupakan salah satu tokoh penting bagi Aceh yang patut dikenang dan diakui terhadap pemikirannya dalam pembangunan peradaban Aceh selama 30 tahun silam," katanya.

Tgk Muhammad Hasan Tiro lahir di Pidie, 25 September 1925 dan wafat pada 3 Juni 2010, akibat penyakit jantung.

Sebelum meninggal dunia, Hasan yang mengasingkan diri di Stockholm, Swedia sejak 1976, sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA).

Lukman mengatakan, buku itu bukan hasil terjemahan dari karya monumental mendiang Hasan Tiro yang berjudul The Price of Freedom: The Unfinished Diary.
Tapi merupakan catatan dan tulisan 44 penulis dari berbagai latar belakang dan tempat mengenai sosok yang dinilai banyak kalangan tak tergantikan itu.

Selain menceritakan Hasan Tiro, buku tersebut juga memuat petikan wawancara dengan pakar Etnografi dari Cornell University Amerika Serikat, Prof James P Siegel.

"Kami juga menyertakan naskah pidato Hasan Tiro di hadapan masyarakat Aceh yang memadati halaman Masjid Raya Baiturrahman 11 Oktober 2008, saat kali pertama ia kembali ke Aceh," katanya.

Pada bagian pertama buku yang disunting Husaini Nurdin itu terdapat obituari yang ditulis Nezar Patria berjudul "Melukiskan Hasan Tiro".